Sastra

Lelaki Penggoda

04.450 Comments

Jembatan memisahkan ujung satu dengan ujung lainnya, begitu pula bulan, dia terang ditemani bintang dalam gelapnya malam, mereka tampak polos penuh arti.

Aku bukanlah lelaki penikmat senja, dan penanti pagi, aku ingat tentang malam yang dingin, tentang kamar yang hangat, serta rindu yang basah dari sisa hujan kemarin.

Aku benci keramaian serta suara berderit aspal dengan karet hitam kendaraan, ditemani wanita paruh baya, saling beradu peluh, saat zaman tak peduli soal problematika kehidupan.

Aku bukanlah penggoda, pun seorang pujangga, aku hanya penikmat kamar, tempat segala penantian berakhir, tempat melepas rindu yang basah.


Hendra Karta

Artikel lainnya:

0 komentar: